Rabu, 20 April 2016

6 Cara Mengajarkan Berhemat Pada Anak Sejak Dini

Ajarkan untuk berhemat kepada anak sejak dini yuk!

 
Sulitnya menolak permintaan buah hati membuat sebagian orangtua stres. Belum lagi, kebutuhan mereka semakin hari, semakin banyak. Aaah... pusingg!! Sebagai orangtua, mau tak mau kita harus mengajarkan dan memperkenalkan cara hidup hemat kepada anak -anak. Kita juga harus memberi pengetahuan pentingnya menabung agar mereka tak terseret arus konsumerisme. Oleh karena itu, penting bagi orangtua melakukan seperti hal di bawah ini.


1. Membuat Prioritas
Kita berikan penjelasan kepada anak, apa saja kebutuhan kita sekarang ini. Misalnya dalam kurun waktu sebulan, apa yang sangat dibutuhkan dalam keluarga. Contoh, membeli sepatu kakak yang sudah rusak dan harus diganti. Jelaskan dengan sesuai nalarnya, apa yang harus terlebih dulu dibeli dibanding benda yang anak inginkan. Hal ini untuk membiasakan anak memahami, kebutuhan apa yang harus didahulukan.


2. Menunjukkan Daftar Belanja
Saat berbelanja kebutuhan pokok sehari-hari, entah ke pasar tradisional atau supermarket, bisa mengajak anak bila tak merepotkan. Kita tunjukkan kepada anak daftar belanja yang sudah kita buat. Dan katakan, Ibu hanya membeli kebutuhan yang sudah ibu catat di kertas ini. Sehingga anak belajar, bahwa berbelanja pun perlu perencanaan.


3. Mengenalkan Kartu ATM
Jika anak diajak ke gerai ATM untuk mengambil uang, mungkin dia mengira bahwa kita tukang sulap. Cukup memasukkan kartu ke mesin, lalu keluarlah uang. Katakan pada buah hati, meski mudah mengambil uang saat butuh, tetap harus diperhitungkan. Struk atau kertas cetak dari ATM akan dicatat di buku sehingga pengeluaran uang tetap dikontrol dan tidak bisa semaunya saja. 


4. Tidak Lapar Mata
Lapar mata adalah istilah tidak tahan melihat barang yang terpajang di etalase atau toko-toko. Anak-anak pun bisa tergiur jika melintasi toko mainan. Kita ajak anak untuk menahan diri. Bisa kita katakan, mainan seperti itu masih banyak persediaan dan Mama akan membelikan pada saat yang tepat. Lihatlah beberapa hari kemudian. Bila ia melupakannya, berarti anak hanya menginginkan sesaat saja.


5.Pilih Alternatif Tempat Jalan-jalan
Bukannya hendak melarang untuk pergi ke mal. Tetapi paling tidak, kita mengurangi bepergian jalan-jalan ke sana. Sebab, setiap waktu ada saja barang baru yang hadir di sana dan bisa membuat kita tergiur untuk membelinya. Begitu pun pada anak-anak. Ada banyak pilihan mengisi waktu selain mengajak mereka jalan-jalan di mal.


6. Menabung Uang Receh
Jika anak memiliki uang receh, biasakan untuk masukkan dalam celengan. Bila sudah banyak, bisa ditukar ke bank. Atau, kita sebagai orangtua membuatkan buku tabungan baginya. Setiap ada uang yang dia peroleh dari nenek, kakek, atau kerabatnya, bisa ditabung di bank. Anak akan bangga memiliki buku tabungan sendiri, dan ajaklah untuk merencanakan sesuatu dengan hasil tabungannya




Tidak ada komentar:

Posting Komentar