Siapa di dunia ini
yang tidak pernah marah? Sepertinya sedikit sekali orang yang bisa hidup tanpa emosi
yang satu ini. Begitupun dengan diri kita. Marah dapat dipicu oleh situasi dan
kondisi apapun, tergantung sudut pandang kita. Tapi ada baiknya sebelum kita
marah dengan mengelurkan emosi negatif kita yang tidak pada tempatnya, kita
harus cepat-cepat melakukan renungan. Apa yang menjadi motivasi ataupun
penyebab kemarahan kita? Mungkin enam perenungan ini bisa mengatasi atau
mengurangi kemarahan yang berkecamuk dalam dada kita. Apa saja enam perenungan
itu ?
Temukan Penyebabnya
Kadang-kadang kita
marah begitu saja, bahkan kita sendiri bisa heran terkadang setelah marah.. Kok
bisa begitu ya? Dan kemudian kita secara malu-malu merasa bersalah dalam hati
dan ingin minta maaf. Selalu saja ada penyebab-penyebab kecil yang berkumpul
menjadi satu, dan meledak menjadi suatu kemarahan yang besar. Apakah perlakuan
yang tidak kita senangi yang kita terima terus menerus, tekanan/stress yang
terus membebani pundak kita. Temukanlah sumber kemarahan kita. Bila setelah ditelusuri dan masih tidak menemukan, itu
juga tidak apa-apa.. Santai saja..
Keluar dari pemicu kemarahan tersebut
Artinya jangan
berbaur dengan orang-orang yang menimbulkan atau memicu kemarahan tersebut.
Karena bila kita sudah ingin marah, kita mulai sulit terkendali dan mulai tidak
waras. Daripada benar-benar menjadi "tidak waras", lekaslah
menghindari orang-orang yang bisa memicu kemarahan kita, minimal untuk
sementara waktu. Jika kita tidak bisa menghindarinya, lebih baik upayakan kita
konsentrasi atau fokus ke hal-hal lain, agar pikiran kita tidak selalu
memikirkan orang tersebut, misalnya baca artikel-artikel di http://7twist.com/
Cari hiburan atau Chat atau Bertemu dengan teman-teman yang sejenis
Ya, kalau marah,
ada yang subtitusi dengan makan yang banyak.. ada suka baca komik, atau nonton anime. Well, itu mungkin
bisa jadi pengganti sementara. Tapi bisa juga dengan cari hiburan lain,
misalnya jalan-jalan sendiri di taman atau di mall, baca-baca buku, dll. Baik
sekali bila mempunyai teman yang bisa diajak curhat dan berbagi. Itu sangat membantu.
Intropeksi diri
Yakinlah.. bahwa
tidak ada manusia yang sempurna menurut ego kita. Kita juga perlu intropeksi
diri, sebelum menyalahkan orang lain. Dalam banyak kasus, kita marah karena
ketidak berdayaan diri kita, karena kesalahan-kesalahan yang kita perbuat. Dan
untuk menutup rasa bersalah itu, kita ekspresikan dengan kemarahan.
Memaafkan mereka
Memaafkan seseorang
atau sekelompok orang yang telah membuat kita marah, akan berguna dan
bermanfaat untuk kedua belah pihak. Terutama lebih terasa efek atau manfaatnya
bagi si yang memaafkan. Hati terasa plong dan ringan. Tapi bila kita tidak bisa
memaafkan sekarang, juga tidak apa-apa, santai sajalah, itu juga tidak menjadi
masalah, yang paling penting kita tahu bagaimana cara membuat diri menjadi
bahagia. Begitu kita bahagia, maka secara otomatis akan melupakan dan bahkan
mungkin sudah memaafkan begitu saja.
Menemukan sumber
kebahagiaan
Temukan sumber
kebahagiaan kita. Dalam banyak kasus dan sudah terbukti, hal-hal yang membuat
seseorang berbahagia adalah berbagi rasa dengan seseorang (bisa jadi pacar,
sahabat, kakak atau adik, orang tua, pembantu, dll), melakukan pelayanan tanpa
pamrih kepada mereka yang membutuhkan, atau
surrender (pasrah kepada Tuhan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar