Rabu, 20 April 2016

6 Cara Mengatasi Rasa Marah



            Siapa di dunia ini yang tidak pernah marah? Sepertinya sedikit sekali orang yang bisa hidup tanpa emosi yang satu ini. Begitupun dengan diri kita. Marah dapat dipicu oleh situasi dan kondisi apapun, tergantung sudut pandang kita. Tapi ada baiknya sebelum kita marah dengan mengelurkan emosi negatif kita yang tidak pada tempatnya, kita harus cepat-cepat melakukan renungan. Apa yang menjadi motivasi ataupun penyebab kemarahan kita? Mungkin enam perenungan ini bisa mengatasi atau mengurangi kemarahan yang berkecamuk dalam dada kita. Apa saja enam perenungan itu ?

Temukan Penyebabnya
Kadang-kadang kita marah begitu saja, bahkan kita sendiri bisa heran terkadang setelah marah.. Kok bisa begitu ya? Dan kemudian kita secara malu-malu merasa bersalah dalam hati dan ingin minta maaf. Selalu saja ada penyebab-penyebab kecil yang berkumpul menjadi satu, dan meledak menjadi suatu kemarahan yang besar. Apakah perlakuan yang tidak kita senangi yang kita terima terus menerus, tekanan/stress yang terus membebani pundak kita. Temukanlah sumber kemarahan kita. Bila setelah ditelusuri dan masih tidak menemukan, itu juga tidak apa-apa.. Santai saja..

Keluar dari pemicu kemarahan tersebut
Artinya jangan berbaur dengan orang-orang yang menimbulkan atau memicu kemarahan tersebut. Karena bila kita sudah ingin marah, kita mulai sulit terkendali dan mulai tidak waras. Daripada benar-benar menjadi "tidak waras", lekaslah menghindari orang-orang yang bisa memicu kemarahan kita, minimal untuk sementara waktu. Jika kita tidak bisa menghindarinya, lebih baik upayakan kita konsentrasi atau fokus ke hal-hal lain, agar pikiran kita tidak selalu memikirkan orang tersebut, misalnya baca artikel-artikel di http://7twist.com/

Cari hiburan atau Chat atau Bertemu dengan teman-teman yang sejenis
Ya, kalau marah, ada yang subtitusi dengan makan yang banyak.. ada suka baca komik, atau nonton anime. Well, itu mungkin bisa jadi pengganti sementara. Tapi bisa juga dengan cari hiburan lain, misalnya jalan-jalan sendiri di taman atau di mall, baca-baca buku, dll. Baik sekali bila mempunyai teman yang bisa diajak curhat dan berbagi. Itu sangat membantu.

Intropeksi diri
Yakinlah.. bahwa tidak ada manusia yang sempurna menurut ego kita. Kita juga perlu intropeksi diri, sebelum menyalahkan orang lain. Dalam banyak kasus, kita marah karena ketidak berdayaan diri kita, karena kesalahan-kesalahan yang kita perbuat. Dan untuk menutup rasa bersalah itu, kita ekspresikan dengan kemarahan.

Memaafkan mereka
Memaafkan seseorang atau sekelompok orang yang telah membuat kita marah, akan berguna dan bermanfaat untuk kedua belah pihak. Terutama lebih terasa efek atau manfaatnya bagi si yang memaafkan. Hati terasa plong dan ringan. Tapi bila kita tidak bisa memaafkan sekarang, juga tidak apa-apa, santai sajalah, itu juga tidak menjadi masalah, yang paling penting kita tahu bagaimana cara membuat diri menjadi bahagia. Begitu kita bahagia, maka secara otomatis akan melupakan dan bahkan mungkin sudah memaafkan begitu saja.

Menemukan sumber kebahagiaan
Temukan sumber kebahagiaan kita. Dalam banyak kasus dan sudah terbukti, hal-hal yang membuat seseorang berbahagia adalah berbagi rasa dengan seseorang (bisa jadi pacar, sahabat, kakak atau adik, orang tua, pembantu, dll), melakukan pelayanan tanpa pamrih kepada mereka yang membutuhkan,  atau surrender (pasrah kepada Tuhan).


Masih merasa marah setelah menjalani 6 hal di atas? Hmmm.. atau ada tips lain yang biasa sobat gunakan untuk mengatasi rasa marah? Boleh tuliskan komentar sobat sekalian di kolom komen ya :) semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar